Friday 14 October 2016

8 Tipe Pendaki di Indonesia




1. Pendaki Puncak
Tipe pendaki ini adalah menempatkan puncak tertinggi suatu gunung sebagai ambisi utamanya, dengan kata lain puncak adalah segala-galanya. tipe pendaki ini bisa melakukan hal-hal ekstrem untuk memenuhi ambisinya mencapai puncak. misalnya melawan cuaca yang tidak memungkinkan, melanggar aturan yang tidak memperbolehkan sampai puncak (misal merapi) , bahkan yang lebih parah bisa meninggalkan teman se-pendakian demi ambisi pribadinya, bahkan disaat temannya dalam kondisi sakit. tipe pendaki yang seperti ini tidak patut di contoh karena seharusnya kita sadar bahwa puncak tidak akan kemana-mana, bila pada pendakian saat itu gagal untuk mencapai puncak bisa dicoba untuk pendakian berikutnya. Gunung juga tidak melulu soal puncak, banyak keindahan yang bisa kita nikmati selain puncak.


Salah satu aksi "pendaki puncak"

2. Pendaki Selfie
Tipe Pendaki ini adalah tipe pendaki yang mengutamakan selfie sebagai menu utama pendakian. tak peduli dimana dan apapun momennya asalkan bisa jeprat jepret tanpa memperdulikan situasi sekitar. kalau pas dapat momen sunrise,di atas awan, atau di puncak mereka akan heboh sendiri. dengan atribut kertas dengan tulisan bla bla bla dengan kamera super canggih warna-warni dan tak ketinggalan tongkat tongsisnya. contohnya yang viral (Ngatijo,Ngatiyem kamu dapat salam dari Gunung kemukus xxx Mdpl. Kapan kamu kesini ??). sayangnya kadang mereka melupakan safety dalam pendakian, kamera dan tongsis mahal tapi sepatu cat dari selokan mataram (jogja) alih-alih sepatu gunung, Jaket bola yang super tipis, celana jeans super ketat, tas pollo alto isinya bedak dan perlengkapan selfie, perlengkapan pendakian biar temen yang biasa mendaki yang bawain. parahnya lagi tipe pendaki ini kurang sosialisasi, budaya kota mereka bawa ke gunung. miris bukan??

Tingkah pendaki "selfie"

3. Pendaki Brand
Tipe pendaki satu ini sulit di contoh bagi yang tidak punya uang lebih, karena hobinya seperti bukan mendaki, tetapi mengoleksi alat-alat pendakian super mahal atau brand-brand ternama buatan luar negeri, dan tentu saja selalu mengikuti trend terkini .mulai dari topi/penutup kepala eiger, kacamata oakley yang asli, buff eiger, ceril osprey atau jack wolfskin yang ori, jaket mammut, celana safari black diamond, tenda lowe alpine, sepatu the north face, belum sarung tangan, sabuk, tongkat, kompor, SB, dll yang semuanya serba mahal dan kualitas nomor satu. biasanya tipe pendaki ini jarang mendaki karena sayang pada perlengkapan gear nya, tapi sekali mendaki semua mata para pendaki akan tertuju pada pendaki tipe satu ini sambil geleng-geleng kepala akan kumpulan perlengkapan eksklusifnya. saat buka tenda juga akan mencolok dan elegan daripada tenda dari kebanyakan pendaki kapasitas 6 orang dengan harga 400 ribuan, itu juga ada yang nyewa atau minjem.

Pendaki "brand"

4. Pendaki Komunitas
Terdiri dari kumpulan para pendaki di bawah naungan komunitas tertentu. sukanya mendaki massal atau rame-rame, kalau di jalur pendakian suka menuhin jalur sehingga susah buat para pendaki lain buat mendahului, sambil bawa bendera komunitas yang gede dan kaos seragam macam anak paud yang lagi piknik sama gurunya (biar dunia tahu komunitas gue keren, loe apa ndaki tanpa komunitas). kalau lagi camping mereka biasanya akan heboh sendiri sama komunitasnya, teriak teriak dan ketawa gak jelas sambil muter musik pake speaker batre yang super cempreng. bila sudah di Puncak mereka akan foto rame-rame bawa plang puncak, tak ketinggalan spanduk dan bendera komunitas (kasian yang pendaki lain yang ngantri buat foto sama plang mdpl). tapi positifnya di luar pendakian mereka berjiwa sosial tinggi dengan selalu menularkan bantuan baik dana maupun tenaga bila ada bencana alam dan juga selalu mengikuti kegiatan tanam pohon massal.

Pendaki "komunitas"

5. Pendaki Pemula
Nama Pendaki pemula ngetrend sejak diputarnya film 5 cm di seluruh bioskop di Indonesia, tidak munafik memang karena setiap menonton film ini yang sering mendaki dan yang sudah pensiun mendaki pun akan berbondong-bondong kembali mengepak ceril nya dan pergi mendaki, apalagi yang belum pernah mendaki gunung sama sekali, dengan setting gambar seperti di ranukumbolo, oro-oro ombo dan puncak Mahameru yang luar biasa indah dan dibumbui oleh kisah cinta maupun persahabatan akan menghipnotis setiap orang untuk pergi ke Gunung, maka muncullah pendaki-pendaki dadakan yang tersebar di seluruh gunung di Indonesia (tidak hanya Semeru), di forum maupun di grup-grup FB mereka ini disebut sebagai Pendaki Pemula. Gunung yang tadinya hanya untuk para Penikmat Alam berubah menjadi Gunung untuk sejuta umat. semakin tahun trend mendaki semakin naik, sayangnya para pendaki pemula ini juga mencontoh apa yang di Film, selain safety dan style yang seperti anak mall, mereka juga minim kesadaran akan sampah yang mereka hasilkan, akibatnya Gunung-gunung menjadi kotor dan banyak peristiwa vandalisme. Semoga dengan adanya sosialisasi ataupun banyaknya kampanye anti sampah dan vandalisme di Gunung membuka kesadaran buat para pemula yang ingin menikmati keindahan Gunung untuk membawa kembali sampah mereka dan menjaga tangan dari vandalisme.

Pendaki "pemula" dengan banyak gaya

6. Pendaki "Dedek Gemes"
Bila dulu pendaki identik dengan rambut gondrong, lusuh, bau, gak pernah mandi dan mereka kebanyakan adalah kaum Adam,itu tidak berlaku lagi di era saat ini. sekarang di Gunung berkeliaran cewek yang masih kategori dedek-dedek gemes dengan style trend fashion masa kini yang bikin pendaki adam manapun akan ngiler menatapnya. para pendaki dedek gemes biasanya akan selalu terlihat bersih dan bau nya wangi walaupun agak jutek karena kelelahan, tapi sekali senyum bikin para pendaki yang kelelahan jadi sehat bugar kembali. kebanyakan dari mereka adalah artis instagram dengan ribuan followers yang sering di repost oleh akun-akun bertemakan gunung. jadi jelas misi pertama mereka melakukan pendakian adalah melakukan sesi pemotretan untuk di upload di akun media sosial dalam rangka menambah followers dari kaum adam. di Gunung mereka juga di perlakukan bak artis oleh para teman atau pacarnya, biasanya mereka tidak membawa apa-apa karena perlengkapan sudah dibawakan oleh teman atau cowoknya, mirip-mirip artis sama asistennya. 

"Dedek gemes" dalam sesi pemotretan untuk mengais ribuan followers

7. Pendaki SOLO
Berbanding terbalik dari pendaki komunitas, tipe pendaki ini lebih suka menyendiri dalam melakukan pendakian. entah karena filosofi hidup yang ingin menyatu dengan Alam untuk mencari ketenangan diri tanpa gangguan berbagai pihak atau memang karena gak ada barengan. itu masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga kini, tapi pada masa ini sudah jarang sekali ditemukan ada pendaki solo, rata - rata kalau gak ada barengan dari dunia nyata maka teman bisa didapat dari dunia maya, tinggal tulis aja di grup-grup pendakian (cari barengan buat mendaki ke gunung xxx tanggal xxx) nanti di kolom komentar sudah banyak yang merespon, walau hanya 1 orang dari sekian banyak berkomentar yang merealisasikan untuk COD dan akhirnya mendaki bareng. jarangnya yang mendaki solo di saat ini mungkin karena pendaki solo hanya orang-orang yang memiliki tekad bulat untuk menghadapi berbagai kemungkinan di Alam sendiri. bagaimana kalau tersesat sendiri? menghadapi badai sendiri? memasak sendiri? membuat tenda sendiri? mengobrol sendiri?  mampukah itu semua dilakukan sendiri? sulit dibayangkan.

Pendaki "solo" yang kesepian di antara megahnya segara anak

8. Pendaki Senior
Ada pendaki pemula tentu juga ada pendaki senior, disebut senior selain faktor umur yang memang sudah tua juga tentu saja pengalaman dan jam terbang yang sudah sangat banyak. biasanya apabila para pendaki senior ini naik gunung bareng para pendaki dengan tipe lainya akan kelihatan jelas aura jiwa petualang mereka. mulai dari segi penampilan dengan rambut gondrong, kulit gosong berbulu, brand yang dipake juga brand-brand legendaris keluaran 90 an seperti Alpina, Tengger, dll, celana dan baju full safari yang lusuh gak pernah dicuci, sepatu sangar tanpa merk lebih mirip sepatu satpam, tas segede kulkas walau sudah sobek-sobek.tapi diluar itu semua mereka biasanya sangat ramah-ramah dan tingkat solidaritasnya sangat tinggi dibanding para pendaki lainnya. walaupun sangar mereka selalu senyum, kalau lagi nge-camp biasanya mereka ajak pendaki lainya ngopi atau sekedar ngobrol-ngobrol, mereka juga jarang foto-foto atau nulis-nulis dikertas. mereka juga tidak ambisius untuk sampe puncak, mungkin di angan-angan mereka gunung tidak melulu soal puncak atau barangkali sudah bosan karena sudah sering kali menjejakkan kaki di puncak. hal yang patut di contoh dan diteladani adalah mereka bekas tenda atau tempat mereka camping hampir selalu tidak ada sampah yang tertinggal satupun. hal sulit di contoh oleh para pendaki lain. intinya banyak hal positif yang bisa kita contoh dari mereka dari segi apapun.

Gondrong dan kusam, mungkin mereka "Pendaki Senior"

Itulah 8 tipe Pendaki Gunung menurut pandangan dan pengalaman saya selama mengenal dunia Pendakian, jadi termasuk tipe yang mana kalian ?? :D

--SALAM LESTARI--

Sumber Foto IG : @Pendakikusam

Follow me on Instagram : @Dhita79

No comments:

Post a Comment